Sabtu, 11 Januari 2014

"SHALAT SUNNAH DHUHA."

Dari Abu Hurairah RA, Ia berkata : Kekasih ku telah mewasiatkan kepada ku tiga hal, aku tidak akan meninggalkan ketiganya hingga aku mati : Berpuasa Tiga Hari Setiap Bulan {tanggal 13,14,15}, Shalat Dhuha, dan Tidur Setelah Melakukan Shalat Witir.
{Kitab Shahih Bukhari}.

Dari Abu Dzar, dari NABI SAW, telah bersabda : Dipagi hari, setiap persendian dari anggota tubuh kalian harus dikeluarkan Sedekahnya, maka setiap Tasbih adalah Sedekah, setiap Tahmi adalah Sedekah, setiap Tahlil adalah Sedekah, setiap Takbir adalah Sedekah, dan setiap Amar Ma'ruf adalah Sedekah, serta Nahi Mungkar adalah Sedekah, semua itu bisa tercukupi dengan Dua Raka'at yang dilakukan pada waktu Dhuha {Shalat Dhuha}.
{Kitab Shahih Muslim}.

Rakaat Dhuha paling sedikit itulah Dua Rakaat. Dang paling banyak menurut apa yang telah diterangkan oleh Imam Rafi'i didalam Kitab Al-Muharrar dan Syarah As-Shagir dan keterangan ini telah dinukil dari Ar-Ruyani didalam Syarah Al-Kabir dan ketetapan itu sudah diputuskan, ialah Dua Belas Rakaat kesemuanya.

Untuk ketetapan Dua Belas Rakaat ini menggunakan Hajjad sebuah Hadits, yaitu sabda NABI MUHAMMAD SAW kepada Abu Dzar RA ;

"Apabila kamu melaksanakan Shalat Dhuha Dua Belas Rakaat, ALLAH akan mendirikan bangunan sebuah rumah untuk kamu di Surga."
{Kitab Kifayatul Akhyar}.

Imam Nawawi didalam Syarah Al-Muhadzdab, berkata : Paling banyak Rakaat Shalat Dhuha ialah Delapan Rakaat, demikian kata sebagian banyak Ulama.

Apabila matahari telah tinggi dan lewat seperemoat siang, maka kerjakanlah Shalat Dhuha Empat Rakaat, masing-masing Dua Rakaat dan itu lebih utama.

As-Suyuti menyebutkan bahwa yang lebih utama adalah dalam Rakaat Pertama sesudah membaca Al-Fatihah membaca Adh-Dhuha. Ibnu Hajar sependapat dengannya, akan tetapi Ar-Ramli berpendapat bahwa ia membaca pada Rakaat pertama Al-Kafirun dan Rakaat Kedua membaca Al-Ikhlas, ia lakukan itu dalam setiap Dua Rakaat darinya.
{Kitab Maraqil 'Ubudiyyah}.

Dalam Riwayat Thabrani disebutkan : Jika kamu Shalat Dhuha Dua Rakaat, maka kamu tidak ditulis diantara orang-orang lupa. Atau Empat Rakaat, maka kamu ditulis diantara orang-orang yang merendah diri. Atau Enam Rakaat, maka kamu ditulis diantara orang-orang payuh. Atau Delapan Rakaat, maka kamu ditulis diantara orang-orang yang beruntung. AtauSepulu Rakaat, maka kamu pada hari itu tidak ditulis dosa atas kamu. Jika kamu melakukannya Dua Belas Rakaat, maka ALLAH membangunkan untuk mu sebuah rumah di Surga.
{Kitab Tanqihul Qaul}.

Perintah-perintah ALLAH ada Dua macam, yaitu Fardhu dan Nawafil. Fardhu merupakan modal pokoknya, ia ibarat modal dagangan, yang dengannya tercapai keselamatan dan terhindarlah segala bahaya. Sedangkan Nawafil {amalan sunnah} adalah keuntungan, yang dengannya tercapailah keberuntungan berupa derajat-derajat.
{Kitab Maraqil 'Ubudiyyah}.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar